Ibrahim Abdul Sopyan: Materi Kepramukaan

NEW

NEW
AYOO DAFTARKAN DIRI ANDA SEGERA!!!
Tampilkan postingan dengan label Materi Kepramukaan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Materi Kepramukaan. Tampilkan semua postingan

Selasa, 23 September 2014

Pionering



  Pionering adalah bangunan yg menggunakan Tali dan tongkat dengan dasar tali temali pada pramuka. dalam Keseharian Kita sering menganggap bahwa simpul adalah tali temali adnggapan itu adalah salah ...

     sebenarnya tali itu adalah bendanya, simpul adalah hubungan tali dengan satu tali atau lebih, sedangkan ikatan adalah hubungan tali dengan benda lain eperti tongkat, kayu dan lain - lain....

      1. Ada macam-macam simpul dan kegunaannya Antara lain :

  • simpul ujung tali
simpul ini digunakan untuk mengikat ujung tali agar tidak terlepas


  • Simpul Hidup
     simpul ini digunakan untuk menyambung dua buah utas tali yang sama besar dan sama keadaan kering namun simpul ini sangat mudah untuk di lepaskan

  • simpul mati
     simpul ini digunakan untuk menyambungkan dua utas tali yang sama besar dan sama kering



  • Simpul anyaman Berganda
      simpul ini tidak jauh beda dengan simpul anyam, hanya saja simpul ini untuk menyambung dua utas tali yang tidak sama besar dan dalam keadaan basah...


  • Simpul anyam
      simpul ini digunakan untuk menyambung dua buah utas tali yang sama besar dan dalam keadaana tidak basah


  • Simpul Kursi
simpul ini digunakan untuk menurunkan benda atau orang


  • Simpul Penarik
simpul ini digunakan untuk menarik benda yang cukup besar


  • Simpul Laso
simpul ini digunakan untuk menjerat binatang


  • Simpul Kembar
     simpul ini digunakan untuk menyambung dua utas tali yang sama besar dan licin



  • Simpul Erat / Nafiri
simpul ini digunakan untuk memendekan tali tanpa harus memotong tali tersebut secara darurat..


2. Ikatan Dan Kegunaannya


    • Ikatan Pangkal
      Ikatan ini digunakan untuk mengikat tali pada tiang atau tongkat. tetapi ikatan ini juga dapat digunakan sebagai untuk memulai suat ikatan, juga untuk mengikat patok pada tenda..






      • Ikatan Tiang
             Ikatan ini digunakan untuk mengikat suatu benda namun ikatan ini masih dapat berputar dan bergerak leluasa semisal untuk mengikat leher binatang contohnya Kuda. dll...




        • Ikatan Jangkar
          Iakatan ini Digunakan untuk mengikat suatu benda yang berbentuk Ring






          • Ikatan Tambat
          Ikatan ini di gunakan untuk menambatkan tali pada sesuatu tiang/kayu dengan erat, akan tetapi mudah untuk melepaskannya kembali. Ikatan tambat ini juga dipergunakan untuk menyeret balik dan bahkan ada juga dipergunakan untuk memulai suatu ikatan
           






          • Ikatan Tarik
          Ikatan ini digunakan untuk menambatkan tali pengikat binatang pada suatu tiang, kemudian mudah untuk membukanya kembali. Dapat juga untuk turun ke jurang atau turun Dari pohon Maupun Tebing.


          • Ikatan Kaki tiga
          Ikatan ini menggunakan 3 tongkat biasanya digunakan untuk membuat kaki segitiga untuk memasak ,penahan tiang bendera.. dll..







          • Ikatan Silang
          katan Silang biasanya digunakan untuk membuat gapura ataupun Tugu Selamat datang dll....




          • Ikatan Canggah






          • Ikatan Palang
          Kegunaannya sama Seperti ikatan silang yaitu untuk membuat menara atau gapura.. dll.....








          • Ikatan Turki

          Ikatan ini Digunakan Untuk mengikat sapu lidi setengah leher ... maupun membuat Ring....






          Senin, 22 September 2014

          SAKA Pramuka


                ".Satuan Karya Pramuka."
              Satuan Karya Pramuka (Saka) adalah wadah pendidikan guna menyalurkan minat, mengembangkan bakat dan pengalaman para pramuka dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Satuan Karya diperuntukkan bagi para Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega atau para pemuda usia antara 16-25 tahun dengan syarat khusus. Setiap Satuan Karya memiliki beberapa krida, dimana setiap Krida mengkususkan pada subbidang ilmu tertentu yang dipelajari dalam Satuan karya tersebut. Setiap Krida memiliki Syarat Kecakapan Khusus untuk memperoleh Tanda Kecakapan Khusus Kelompok Kesatuan Karyaan yang dapat diperoleh Pramuka yang bergabung dengan Krida tertentu di Saka tersebut.
          Satuan Karya Pramuka juga memiliki kegiatan khusus yang disebut Perkemahan Bakti Satuan Karya Pramuka disingkat Pertisaka yang dilaksanakan oleh tiap-tiap saka, sedangkan kegiatan yang dilaksanakan secara bersama-sama lebih dari satu saka yang disebut Perkemahan Antar Satuan Karya Pramuka disingkat Peransaka. Kegiatan Peransaka antara lain melakukan transfer bidang keilmuan masing-masing Satuan Karya.
          Pada dasarnya Satuan Karya hanya diatur di tingkat Nasional oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, namun ternyata ada Satuan Karya yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Kwartir Daerah yang bersangkutan.


          Gambar Lambang Satuan Karya
           
           
          MACAM-MACAM SAKA
          • Berlaku Nasional
          1. Saka Dirgantara
          2. Saka Bhayangkara
          3. Saka Bahari
          4. Saka Bakti Husada
          5. Saka Keluarga Berencana (Kencana)
          6. Saka Taruna Bumi
          7. Saka Wanabakti
          8. Saka Wira Kartika

          • Berlaku Di Daerah Tertentu
          9. Saka Kerohanian
          10. Saka Pandu Wisata
          11. Saka Pekerjaan Umum (PU)
          12. Saka Pustaka
          13. Saka Teknologi
          14. Saka Bina Sosial

          •  A. SAKA DIRGANTARA
              wing Bhakti Saka Dirgantara
              Saka Dirgantara adalah wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis di bidang kedirgantaraan guna menumbuhkan kesadaran untuk membaktikan dirinya dalam pembangunan nasional. Satuan Karya ini membidangi bidang kedirgantaraan, umumnya saka ini hanya berada di wilayah yang memiliki potensi kedirgantaraan, dengan kata lain memiliki landasan udara.
          Pelatihan Saka Dirgantara umumnya memperbantukan para profesional di bidang kedirgantaraan, TNI AU, pihak perusahaan penerbangan dan klub aeromodelling. Pelatihan biasanya diadakan di sebuah Pangkalan Udara tertentu.
          Krida-krida dalam Saka Dirgantara, sebagai berikut.

          1. Krida Olahraga Dirgantara
          2. Krida Pengetahuan Dirgantara
          3. Krida Jasa Kedirgantaraan

          Kecakapan Khusus Kelompok Kedirgantaraan, sebagai berikut.
          1. Krida Olah Raga Dirgantara
          1. Terbang Bermotor
          2. Terbang Layang
          3. Aeromodelling
          4. Terjun Payung
          5. Layang Gantung
          2. Krida Pengetahuan Dirgantara
          1. Aerodinamika
          2. Pengaturan Lalu Lintas Udara (PLLU)
          3. Meteorologi
          4. Fasilitas Penerbangan
          5. Navigasi Udara
          3. Krida Jasa Dirgantara
          1. Teknik Mesin Pesawat
          2. Komunikasi
          3. Aerial Search And rescue
          4. Struktur Pesawat

          • B. SAKA BHAYANGKARA
                Saka Bhayangkara adalah wadah kegiatan kebhayangkaraan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam bidang keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), guna menumbuhkan kesadaran berperan serta dalam pembangunan nasional. Satuan Karya ini membidangi bidang kebhayangkaraan.
          Saka Bhayangkara ialah Satuan Karya terbesar dan paling berkembang di Indonesia. Saka Bhayangkara dapat dibentuk di hampir seluruh wilayah Kwartir di Indonesia, tidak terbatas pada suatu sumber daya atau kondisi alam. Dalam pelatihan Saka Bhayangkara, umumnya Gerakan Pramuka bekerjasama dengan pihak Kepolisian Republik Indonesia dan kadang-kadang memperbantukan pihak Dinas Pemadam Kebakaran. Biasanya Saka Bhayangkara berada dibawah pembinaan Kepolisian Republik Indonesia.
          Krida-krida dalam Saka Bhayangkara, sebagai berikut.

          1. Krida Ketertiban Masyarakat (Tibmas)
          2. Krida Lalu Lintas (Lantas)
          3. Krida Pencegahan dan Penaggulangan Bencana (PPB)
          1. Subkrida Pasukan Berkuda (Paskud)
          2. Subkrida Pasukan Anjing Pelacak (Paskan)
          3. Subkrida Pemada Kebakaran (Damkar)
          4. Subkrida Search And Rescue (SAR)

          4. Krida Pengenalan Tempat Kejadian Perkara (PTKP)
          Pada saat ini Krida saka bhayangkara yang memiliki subkrida Paskud hanya di wilayah Jakarta Timur, tepatnya Ranting Pasar Rebo, Ciracas, dan Cipayung.
          Kecakapan Khusus Kelompok Kebhayangkaraan, sebagai berikut.

          1. Krida Ketertiban Masyarakat (Tibmas)
          2. Krida Lalu Lintas (Lantas)
          3. Krida Pencegahan dan Penaggulangan Bencana (PPB)
          4. Krida Pengenalan Tempat Kejadian Perkara (PTKP)
          1. Pengetahuan tempat kejadian perkara
          2. Pengetahuan sidik jari
          3. Pengetahuan tulisan tangan dan tanda tangan
          4. Pengetahuan bahaya narkoba

          • C. SAKA BAHARI
                  Satuan Karya Bahari adalah wadah bagi Pramuka yang menyelenggarakan kegiatan-kegiatan nyata, produktif dan bermanfaat dalam rangka menanamkan rasa cinta dan menumbuhkan sikap hidup yang berorentasi kebaharian termasuk laut dan perairan dalam. Satuan Karya ini membidangi bidang Kelautan.
          Pembinaan Saka Bahari bekerjasama dengan pihak TNI AL, Profesional di bidang Olahraga Air, Departemen Pariwisata dan Departemen Kelautan. Umumnya Saka Bahari hanya berada di wilayah yang memiliki potensi di bidang Bahari.
          Krida-krida dalam Saka Bahari, sebagai berikut.

          1. Krida Sumberdaya Bahari
          2. Krida Jasa Bahari
          3. Krida Wisata Bahari
          4. Krida Reksa Bahari

          • D. SAKA BHAKTI HUSADA
                 Saka Bakti Husada adalah wadah pengembangan pengetahuan, pembinaan keterampilan, penambahan pengalaman dan pemberian kesempatan untuk membaktikan dirinya kepada masyarakat dalam bidang kesehatan.
          Saka Bakti Husada diresmikan pada tanggal 17 Juli 1985, dengan dilantiknya Pimpinan Saka Bakti Husada Tingkat Nasional oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka yang kemudian dicanangkan oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia pada tanggal 12 November 1985 sebagai Hari Kesehatan Nasional di Magelang.
          Saka Bakti Husada bertujuan untuk mewujudkan kader pembangunan di bidang kesehatan, yang dapat membantu melembagakan norma hidup sehat bagi semua anggota Gerakan Pramuka dan masyarakat di lingkunganya. Kegiatan kesakaan dilaksanakan di gugusdepan dan satuan karya Pramuka disesuaikan dengan usia dan kemampuan jasmani dan rohani peserta didik. Kegiatan pendidikan tersebut dilaksanakan sedapat-dapatnya dengan praktek berupa kegiatan nyata yang memberi kesempatan peserta didik untuk menerapkan sendiri pengetahuan dan kecakapannya dengan menggunakan perlengkapan yang sesuai dengan keperluannya.
          Krida-krida dalam Saka Bakti Husada, sebagai berikut.

          1. Krida Bina Lingkungan Sehat
          2. Krida Bina Keluarga Sehat
          3. Krida Penanggulangan Penyakit
          4. Krida Bina Gizi
          5. Krida Bina Obat
          6. Krida Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

          Kecakapan Khusus Kelompok Kebaktihusadaan, sebagai berikut.
          1. Krida Bina Lingkungan Sehat
          1. Penyehatan Perumahan
          2. Penyehatan Makanan dan Minuman
          3. Pengamanan Pestisida
          4. Pengawasan Kualitas Air
          5. Penyehatan Air
          2. Krida Bina Keluarga Sehat
          1. Kesehatan Ibu
          2. Kesehatan Anak
          3. Kesehatan Remaja
          4. Kesehatan Usia Lanjut
          5. Kesehatan Gigi dan Mulut
          6. Kesehatan Jiwa
          3. Krida Penanggulangan Penyakit
          1. Penanggulangan Penyakit Malaria
          2. Penanggulangan Penyakit Demam Berdarah
          3. Penanggulangan Penyakit Anjing Gila
          4. Penanggulangan Penyakit Diare
          5. Penanggulangan Penyakit TB Paru
          6. Penanggulangan Penyakit Kecacingan
          7. Imunisasi
          8. Gawat Darurat
          9. HIV / AIDS
          4. Krida Bina Gizi
          1. Perencanaan Menu
          2. Dapur Umum Makanan/Darurat
          3. UPGK dalam Pos Pelayanan Terpadu
          4. Penyuluh Gizi
          5. Mengenal Keadaan Gizi
          5. Krida Bina Obat
          1. Pemahaman Obat
          2. Taman Obat Keluarga
          3. Pencegahan dan Penanggulangan Penyalahgunaan Zat Adiktif
          4. Bahan Berbahaya bagi Kesehatan
          5. Pembinaan Kosmetik
          6. Krida Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
          1. Bina PHBS di Rumah
          2. Bina PHBS di Sekolah
          3. Bina PHBS di Tempat umum
          4. Bina PHBS di Instansi Pemerintah
          5. Bina PHBS di Tempat kerja

          • E.SAKA KELUARGA BERENCANA
                 Saka Keluarga Berencana (Kencana) adalah wadah kegiatan dan pendidikan untuk meningkatkan pengetahuan keterampilan praktis dan bakti masyarakat, dalam bidang Keluarga Berencana, Keluarga Sejahtera dan Pengembangan Kependudukan. Pembinaan Saka Kencana berada di bawah Gerakan Pramuka yang bekerjasama dengan Badan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
          Krida-krida Saka Keluarga Berencana, sebagai berikut.

          1. Krida Bina Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KB dan KR)
          2. Krida Bina Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KS dan PK)
          3. Krida Advokasi dan Komunikasi Informasi Edukasi (Advokasi dan KIE)
          4. Krida Bina Peran Serta Masyarakat (PSM).

          • F. SAKA TARUNA BUMI
                Saka Taruna Bumi adalah wadah bagi para Pramuka untuk meningkatkan dan mengembangkan kepemimpinan, pengetahuan, pengalaman, keterampilan dan kecakapan para anggotanya, sehingga mereka dapat melaksanakan kegiatan nyata dan produktif serta bermanfaat dalam mendukung kegiatan pembangunan pertanian. Pembinaan Saka Taruna Bumi dilakukan oleg Gerakan Pramuka bekerjasama dengan Departemen Pertanian, LIPI, dan Lembaga Holtikultura.
          Krida-krida dalam Saka Taruna Bumi, sebagai berikut.

          1. Krida Pertanian dan Tanaman Pangan
          2. Krida Pertanian Tanaman Perkebunan
          3. Krida Perikanan
          4. Krida Peternakan
          5. Krida Pertanian Tanaman Holtikultura.

          • G. SAKA WANABAKTI
               Saka Wanabakti adalah wadah bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk melaksanakan kegiatan nyata, produktif dan bermanfaat dalam rangka menanamkan rasa tanggungjawab terhadap pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup. Pembinaan Saka Wanabhakti bekerjasama dengan Departemen Kehutanan, Perhutani dan LSM Lingkungan Hidup/Lembaga Profesional terkait.
          Krida-krida dalam Saka Wanabakti, sebagai berikut.
          1. Krida Tata Wana
          2. Krida Reksa Wana
          3. Krida Bina Wana
          4. Krida Guna Wana.

          • H. SAKA WIRA KARTIKA
                Saka Wira Kartika baru berupa saka rintisan yang mulai dilaksanakan pada akhir tahun 2007. Pembentukannya berdasarkan Peraturan Bersama Kepala Staf Angkatan Darat dengan Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka nomor 182/X/2007 dan 199 tahun 2007 tanggal 28 Oktober 2007 tentang kerjasama dalam usaha pembina dan pengembangan pendidikan bela negara dan kepramukaan.
          Krida-krida dalam Saka Wira Kartika, sebagai berikut.
          1. Krida Survival
          2. Krida Pioner
          3. Krida Mountainering
          4. Krida Navigasi Darat
          5. Krida penanggulangan bencana alam

          • I. SAKA BINA SOSIAL
               Saka Bina Sosial adalah satuan karya pramuka yang merupakan wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilamn praktis dibidang usaha kesejahteraan sosial guna menumbuhkan kesadaran untuk membaktikan dirinya dalam pembangunan nasional. Saka Pustaka dapat kedudukan di Perpustakaan Umum, meskipun demikian dapat pula berkedudukan di Kwartir Cabang. Sejauh ini hanya Kwartir#Kwartir Daerah Jawa Tengah yang mempunyai secara resmi Saka ini.
          • J. SAKA KEROHANIAN
               Saka Kerohanian adalah satuan karya pramuka yang merupakan wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilamn praktis dibidang pekerjaan kerohanian menumbuhkan kesadaran untuk membaktikan dirinya dalam pembangunan nasional. Dulu saka ini pernah aktif di bawah binaan Kwartir Cabang Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan. Sekarang Saka Kerohanian sudah tidak ada lagi.
          • K. SAKA PANDUWISATA
                 Saka Panduwisata adalah satuan karya pramuka yang merupakan wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilamn praktis dibidang kepariwisataan guna menumbuhkan kesadaran untuk membaktikan dirinya dalam pembangunan nasional. Pariwisata yang dimaksud adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan obyek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha lain yang terkait dibidang tersebut.
          Berbeda dengan Saka-saka yang lain. Saka Panduwisata dapat kedudukan di Objek dan Daya Tarik Wisata (ODTW), meskipun dapat pula berkedudukan di Kwartir Cabang. Sejauh ini hanya Kwartir Daerah Jawa Tengah yang mempunyai secara resmi Saka ini.
          Krida-krida dalam Saka Panduwisata, sebagai berikut.[1]
          1. Krida Bina Obyek Wisata
          2. Krida Bina Pramuwisata
          3. Krida Bina Sarana Wisata
          4. Krida Bina Seni Budaya

          • L. SAKA PEKERJAAN UMUM
                Saka Pekerjaan Umum adalah satuan karya pramuka yang merupakan wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilamn praktis dibidang pekerjaan umum guna menumbuhkan kesadaran untuk membaktikan dirinya dalam pembangunan nasional. Dulu ini adalah salah satu saka yang cukup aktif yang berada di bawah binaan Kwartir Daerah Kalimantan Selatan. Sekarang Saka Pekerjaan Umum sudah tidak ada lagi.
          • M. SAKA PUSTAKA
                Saka Pustaka adalah satuan karya pramuka yang merupakan wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilamn praktis dibidang kepustakaan guna menumbuhkan kesadaran untuk membaktikan dirinya dalam pembangunan nasional. Saka Pustaka dapat kedudukan di Perpustakaan Umum, meskipun demikian dapat pula berkedudukan di Kwartir Cabang. Sejauh ini hanya Kwartir Daerah Jawa Tengah yang mempunyai secara resmi Saka ini.
          Saka Pustaka dimotori oleh Perpustakaan Umum Kabupaten Blora, yang mendapat sambutan baik dari Kwartir Cabang Blora maupun Perpustakaan Pusat Daerah Provinsi Jawa Tengah. Dan pada tanggal 29 Desember 2007 secara resmi Saka Pustaka diresmikan di Pendopo Bupati Blora dengan ditandai Pelantikan Pengurus Saka Pustaka Kwartir Daerah Jawa Tengah oleh Ketua Kwartir Daerah Jawa Tengah dan Pelantikan Pengurus Saka Pustaka Kwartir Cabang Blora oleh Ketua Kwartir Cabang Blora.[2]
          Lambang Saka Pustaka memiliki arti bahwa Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega (2 tunas kelapa warna coklat) yang tergabung kedalam Saka Pustaka harus mempunyai pancaran semangat (matahari) serta kemauan untuk bisa menjadi kader pembangunan dibidang perpustakaan, dokumentasi dan informasi (buku) yang dapat membantu melembagakan budaya baca dan belajar bagi semua anggota gerakan pramuka dan masyarakat di lingkungannya dengan tetap berpijak pada landasan Pancasila (Segi Lima) dan sifat-sifat budi luhur manusia (persahabatan = warna biru, kesucian = bintang warna putih, keberanian = warna merah dan elegan/kesatriya = warna hitam) untuk menuju kejayaan/kemakmuran (warna kuning).
          Krida-krida dalam Saka Pustaka,
          1. Krida Layanan Perpustakaan (Yanpus)
          2. Krida Pengembangan Bahan Pustaka (Baka)
          3. Krida Pengembangan Perpustakaan (Peta)
          4. Krida Deposit dan Penerbitan (Debit)






          Mengetahui Pramuka Penegak


                 Pramuka Penegak merupakan golongan sekaligus sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka yang berusia antara 16 sampai dengan 20 tahun. Tingkatan golongan pramuka penegak ini merupakan penggolongan pramuka berdasarkan usia didik setelah pramuka Siaga (usia 7 – 10 tahun) dan pramuka Penggalang (usia 11 –15 tahun).
          Penggunaan istilah ‘penegak’, sebagaimana istilah lainnya dalam kepramukaan, diambilkan dari romentisme sejarah perjuangan bangsa Indonesia Kata ‘penegak’ (kata dasar ‘tegak’) merujuk pada tahap keberhasilan bangsa Indonesia dalam menegakkan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tahap tegaknya (berdirinya) negara Indonesia ditandai dengan proklamasi kemerdekaan yang dibacakan pada tanggal 17 Agustus 1945. Tahap ini didahului oleh tahap-tahap sebelumnya seperti penyiagaan bangsa dan penggalangan persatuan dan kesatuan yang mana kedua tahapan itu kemudian dijadikan nama golongan anggota Gerakan Pramuka siaga dan penggalang.
          Seseorang dapat menjadi pramuka penegak setelah menginjak usia 16 tahun. Sebelum dilantik menjadi pramuka penegak seorang calon pramuka penegak melewati masa yang dinamakan ‘tamu ambalan’ selama sedikitnya satu bulan. Selama menjadi tamu ambalan, calon penegak dapat mengikuti acara-acara tertentu dalam ambalan hingga kemudian dilantik dalam sebuah upacara penerimaan tamu ambalan.






           
          Sebagaimana golongan anggota Gerakan Pramuka lainnya, pramuka penegak memiliki Kode kehormatan yang terdiri atas Satya Pramuka dan Darma Pramuka. Satya Pramuka (janji) penegak disebut sebagai ‘Trisatya’ yang terdiri atas tiga butir janji. Sedangkan Darma Pramuka (ketentuan moral) penegak disebut sebagai ‘Dasadarma’ yang terdiri atas sepuluh butir sikap dan norma tindakan yang harus dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan kepramukaan maupun di luarnya.
          Adapun bunyi Trisatya dan Dasadarma untuk pramuka penegak adalah sebagai berikut:
          Trisatya
          Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
          • menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila,
          • menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat,
          • menepati Dasadarma.
          Dasadarma
          1. Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
          2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
          3. Patriot yang sopan dan kesatria.
          4. Patuh dan suka bermusyawarah.
          5. Rela menolong dan tabah.
          6. Rajin, terampil, dan gembira.
          7. Hemat, cermat, dan bersahaja.
          8. Disiplin, berani, dan setia.
          9. Bertanggungjawab dan dapat dipercaya.
          10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.


            • Pengorganisasian Pramuka Penegak

                  Pramuka penegak dikumpulkan dalam kelompok-kelompok. Kelompok atau satuan terkecil disebut ‘sangga’ yang terdiri atas 4 – 8 pramuka penegak. Sangga dinamai dengan nama-nama Perintis, Pencoba, Pendobrak, Penegas, dan Pelaksana, atau nama-nama lain sesuai aspirasi anggota angga. Sangga dipimpin secara bergantian oleh Pemimpin Sangga (disingkat Pinsa) yang dipilih dari dan oleh anggota sangga yang bersangkutan.
            Tiga atau empat sangga dengan total anggota antara 12 sampai 32 dihimpun dalam satuan yang lebih besar yang disebut sebagai ‘ambalan’. Ambalan dipimpin oleh seorang Pemimpin Sangga Utama yang disebut ‘Pradana’ yang dipilih dari dan oleh para Pemimpin Sangga dalam pasukan tersebut. Pradana yang terpilih tetap menjadi Pemimpin Sangga bagi sangganya. dalam kegiatannya, ambalan penegak dibimbing oleh seorang Pembina Penegak dan seorang Pembantu Pembina Penegak yang dipanggil dengan sebutan ‘kakak’ baik untuk putra maupun putri. Nama ambalan diambilkan dari nama-nama pahlawan atau tokoh sejarah, pewayangan ataupun legenda.
            Dalam ambalan dibentuk juga ‘Dewan Ambalan Penegak’ atau ‘Dewan Penegak’ yang diketuai oleh Pradana dengan dibantu oleh perangkatnya seperti Pemangku Adat, Kerani (Sekretaris), Bendahara, dan beberapa anggota dengan masa bakti selama satu tahun. Tugas Dewan Penegak antara lain:
            Merancang dan melaksanakan program kegiatan
            Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan
            Merekrut anggota baru
            Membantu sangga dalam mengintegrasikan anggota baru dalam sangga
            Menyiapkan materi yang akan dibahas dalam Majelis Penegak
            Selain itu untuk membina kepemimpinan dan rasa tanggung jawab dibentuk pula ‘Dewan Kehormatan Penegak’ yang bertugas menentukan pelantikan, penghargaan atas prestasi dan atau jasanya dan tindakan atas pelanggaran terhadap kode kehormatan serta merehabilitasi anggota ambalan.

            • Sistem Tanda Kecakapan Pramuka Penegak

                  Kecakapan pramuka penegak terdiri atas kecakapan umum, kecakapan khusus, dan pramuka garuda. Kecakapan Umum ditempuh dengan menyelesaikan Syarat Kecakapan Umum (SKU) yang terdiri atas dua tingkat yaitu Penegak Bantara dan Penegak Laksana. Kecakapan khusus dicapai dengan menyelesaikan Syarat Kecakapan Khusus yang memiliki tiga tingkatan yaitu purwa, madya, dan utama. Pramuka penegak yang telah menyelesaikan kecakapan umum Pramuka Laksana dapat menempuh Pramuka Garuda.



             
            • Pakaian Seragam Pramuka Penegak

             


             

            Lain-lain Tentang Pramuka Penegak

            Di samping hal-hal di atas beberapa hal yang perlu diketahui terkait dengan pramuka penegak antara lain:
              • Pramuka penegak biasa disingkat dengan huruf ‘T’ yang diambil dari huruf pertama kata dasar ‘tegak’.
              • Pramuka penegak menggunakan kode warna berwarna ‘kuning’
              • Upacara dalam ambalan penegak menggunakan formasi barisan ‘perlombaan’ atau ‘berbanjar’ yaitu menghadap satu arah dengan Pinsa berada di depan dan anggota sangga lainnya di belakang Pinsa. Bentuk barisan ini mengandung filosofi terbukanya pandangan dan pola pikir para pandega dalam menerima pengaruh yang baik dari lingkungan sekitarnya.
              • Arti dan kiasan istilah-istilah dalam pramuka penegak:
              • Penegak dari kata ‘tegak’ yang mengiaskan periode setelah berhasilnya mensiagakan kemerdekaan bangsa dan menggalang  persatuan, maka bangsa Indonesia telah siap untuk menegakkan kemerdekaan yang ditandai dari peristiwa Proklamasi Kemerdekaan RI, pada tanggal 17 Agustus 1945.
              • Nama-nama sangga mulai dari ‘Sangga Perintis’ mengandung arti perintisan (menjadi pembuka/pelopor) dalam kebajikan; ‘Sangga Penegas’ mengandung arti kemampuan mengambil keputusan yang arif dan bijaksana; ‘Sangga Pencoba’ mengandung pengertian keberanian mencoba segala sesuatu yang positif; ‘Sangga Pendobrak’ mengandung pengertian keberanian mengemukakan kebenaran dan melawan kemungkaran; dan ‘Sangga Pelaksana’ mengandung pengertian keberanian melaksanakan sesuatu tugas dengan penuh tanggung jawab.
              • Sangga mempunyai arti ‘gubug’ atau rumah kecil tempat penggarap sawah
              •  Nama tingkatan SKU Penegak mulai dari ‘Bantara’ yang mempunyai pengertian kader, ajudan, pengawas pembangunan yang kuat, baik dan terampil serta bermoral Pancasila sekaligus bermakna sebagai calon pemimpin bangsa dan negara yang masih belajar dan mengembangkan kemampuannya dalam memimpin; ‘Laksana’ mengandung arti pemimpin muda yang sudah  sanggup mengemban dan melaksanakan tugas pembangunan bangsa dan negara serta mempunyai tanggung jawab yang lebih besar.
              • Kata Ambalan berasal dari bahasa Jawa  ‘ambal-ambalan’,  yakni kegiatan yang dilakukan terus menerus. Ambalan juga disebut sekumpulan orang yang sedang melakukan suatu pekerjaan.
              • Pramuka penegak dapat pula mengikuti atau bergabung dengan Satuan Karya Pramuka (Saka), semisal Saka Bhayangkara, Saka Dirgantara, Saka Tarunabumi, Saka Bahari, dll. TENTANG SAKA

          KIM ( Pramuka )

              
              Kim adalah suatu jenis permainan yang ditemukan oleh Baden Powell yang diambil dari sebuah ceritanya dari buku Scouting For Boys. Tentang seorang anak laki-laki cerdas bernama Kimball O’Hara, anak anak seorang sersan dari Resiman Irlandia yang ditugaskandi India. Orang tua Kim (panggilan namanya) meninggal ketika Kim masih sangat kecil. Kemudian Kim tinggal bersama salah seorang bibinya.
          Bentuk permainan Kim :
          1. Kim Lihat :
                  a. Melihat beberapa benda sesaat, kemudian mencoba mengingatnya 
                      kembali.
                  b. Membedakan warna-warna.
                  c. Mengingat beberapa macam benda/ barang yang hampir sama dan
                       sebagainya.


          2. Kim Cium :
                             a. Bumbu-bumbu
                             b. Wewangian
                             c. Bunga-bunga
                             d. Buah-buahan.
                             e. Obat-obatan dsb


          3. Kim Raba :
                    a. Meraba / memegang berbagai benda dan mencoba mengingat dan 
                        menyebutkan apa nama yang dipegangnya itu
                    b. Benda-benda tersebut dapat dimasukan ke dalam kantung tertutup
                        atau mata kita yang ditutup dengan kain.


          4. Kim Rasa :
          Hampir sama dengan kim cium, hanya lidah yang lebih berperan merasakan manis, asam, pahit, dari berbagai buah-buahan atau bumbu-bumbu.

           
          5. Kim Dengar :
                           a. Mendengarkan berbagai bunyi-bunyian
                           b. Membedakan berbagai suara alat music
                           c. Membedakan beberapa peristiwa /kegiatan dari suara yang
                                didengarnya. Seperti :
                                                                        1. Suara kayu digergaji
                                                                        2. Suara pintu dibuka atau tertutup
                                                                        3. Suara orang berjalan


          6. Kim Kombinasi :
                 Gabungan dari berbagai macam kim di atas, semakin cerdas seseorang , semakin baik kemampuan panca inderanya. Jika ingin cerdas, banyak-banyak berlatih dan belajar.


          Cara - Cara Menaksir Dalam Pramuka

            
            Menaksir itu adalah mengira-ngira. Oleh karena itu jika hasil penaksiran berbeda sedikit dengan kenyataan sebenarnya (dengan batas tertentu. Kemudian disebut toleransi) sudah dianggap baik/benar.
          Menaksir Lebar Sungai
          Dengan cara perbandingan
          1.    Tetapkan titik A diseberang sungai (pohon/batu)
          2.    Jadikan tempat kita berdiri (titk B)
          3.    Berjalanlah ke kiri/sisi sungai sejauh 10m, itu titik C
          4.    Dari titik C jalan terus  sejauh 5m  (setengah dari jarak BC) dan itu adalah  
               titik D.
          5.  Dari titik D tersebut kita jalan menjauhi sungai kearah E,dengan pandangan melihat ke samping. Berhentilah jika sudah melihat titik C dan titik A tepat satu garis.
          6.    Dengan demikian jarak lebar sungai adalah 2XDE

          Menaksir Tinggi
                           
          a.          Menaksir Tinggi Pohon
          1.       Kita berjalan dari pohon sejauh 11m, sebut saja titik  B
          2.    Di titik B, berdiri seorang temanmu (diam) dengan sebatang Tongkat. Lalu kita maju 1m ke titik C.
          3.      Di titik C, kita bertiarap dan intai ujung atas pohon melalui Sisi tongkat. Perhatikan tinggi pohon terletak dimana pada Tongkat. Sebut itu titik D tinggi pohon adalah titik E
          4.       Maka tinggi pohon (AE) adalah 12 x BD.
          5.       Rumus tingginya AE = 12 BD

          b.          Menaksir Tinggi Tiang Listrik / bendera

          1.       Tinggi Tongkat (AB) missal adalah 160cm
          2.       Tinggi tiang listrik dimisalkan CD
          3.       Banyangan tongkat misalkan 20cm. jadi perbandingan 20 : 160 = 1: 8
          4.       Jika panjang bayangan tiang listrik di tanah 80cm,menaksir tinggi tiang dengan cara mengalikanya dengan skala perbandingan tongkat
          Tinggi Tiang = 80cm x 8 = 640cm = 6,4m

          Menaksir Kecepatan   Arus Sungai
           
          a.    Kita tentukan 2 titik di tepi sungai / selokan, sebut saja titik A dan B
          b.  Jaraknya jangan terlalu jauh, 2m,5m, atau 10m (usahakan mencari lintasan air yang lurus, tidak banyak rintangan)
          c.  Lalu di titik A kita hanyutkan benda yang ringan dan mengapung, benda akan terbawa arus ke B.
          d.   Hitung waktu dari mulai titik A sampai benda itu sampai ke titik B.
          RUMUS Kecepatan Arus adalah V = Jarak / waktu jarak 10m, waktu tempuhnya 4,5 detik. 
                  Kecepatan arus adalah = 10m : 4,5detik = 22m/dtk  

          Pramuka Penegak ( Berusia 16-19 thn )

           
                Penegak adalah sebuah golongan setelah pramuka penggalang. Anggota pramuka Penegak berusia dari 16-19 tahun. Disebut Pramuka Penegak karena sesuai dengan kiasan pada masa Penegakan kemerdekaan bangsa Indonesia.
          Satuan Satuan terkecil dalam Pramuka Penegak disebut Sangga dan Kesatuan dari beberapa Sangga disebut Ambalan. Setiap Sangga beranggotakan 7-10 orang Pramuka Penegak dan dipimpin oleh seorang Pemimpin sangga yang dipilih oleh anggota sangga itu sendiri. Masing-masing Pemimpin sangga ini nanti akan memilih satu orang dari mereka yang akan menjadi Pemimpin Sangga  Utama yang disebut Pradana. Ambalan yang terdiri dari beberapa sangga tersebut dipimpin oleh seorang Pradana
          Dalam Golongan Pramuka Penegak ada dua tingkatan, yaitu:
           
          1. Penegak Bantara
          2. Penegak Laksana
           
             Setiap anggota Penegak yang telah menyelesaikan SKU ( Syarat Kecakapan Umum ) berhak mengenakan TKU ( Tanda Kecakapan Umum ) sesuai tingkatannya yang dikenakan pada pundak berwarna dasar hijau. TKU untuk Penegak berbentuk sebuah tunas kelapa yang terlipat dua.
          Kode Kehormatan bagi Pramuka Penegak, Pramuka Pandega, dan anggota dewasa, terdiri atas:
           
          • Janji yang disebut Trisatya, selengkapnya berbunyi:
                   Trisatya
           
          Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
          -     menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan pancasila.
          -     Menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat
          -     Menepati Dasadarma.
          2. Ketentuan moral yang disebut Dasadarma, selengkapnya berbunyi:
           
                  Dasadarma
           
          1.  Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
          2.  Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
          3.  Patriot yang sopan dan kesatria.
          4.  Patuh dan suka bermusyawarah.
          5.  Rela menolong dan tabah.
          6.  Rajin, trampil dan gembira.
          7.  Hemat, cermat dan bersahaja.
          8.  Disiplin, berani dan setia.
          9.  Bertanggungjawab dan dapat dipercaya.
          10.Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.